RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
AlokasiWaktu
|
:
:
:
:
:
|
SLB-A Majalengka
SDLB-A (Tunanetra)
Pendidikan Jasmani
V (Lima)/ II (Genap)
2 x 30 menit
|
Standar Kompetensi
Mempraktekan gerak dasar kedalam permainan
dan olahraga dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
Kompetensi Dasar
Mempraktekan gerak dasar berbagai gerakan
yang bervariasi dalam permainan bola besarberegu dengan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama beregu, sportifitas dan kejujuran
I.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah pembelajaran diharapkan siswa dapat
melaksanakan gerak dasar berbagai gerakan yang bervariasi dalam permainan bola
besar beregu dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama beregu,
sportifitas dan kejujuran
II.
Indikator
1.
Siswa dapat menyebutkan 3 macam olahraga
permainan dengan menggunakan bola besar.
2.
Siswa dapat mendemontrasikan bentuk-bentuk
gerak dasar dalam olahraga permainan Goalball dengan benar
3.
Siswa dapat mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru dengan baik.
III.
Materi
Ajar (Materi pokok)
GoalBall
di perkenalkan pertama kali pada tahun 1946 di Austria. GoalBall berada di bawah pengawasan IBSA –(International Blind Sport Association). Pada tahun 1976 GoalBall resmi masuk dalam cabang olahraga
yang di pertandingkan dalam olimpiade Paralympics. Pada awalnya olahraga GoalBall adalah untuk hiburan para korban
perang dunia kedua yang menjadi tunanetra. Cabang olahraga ini masih belum dikenal
secara luas di Indonesia. Terbukti dengan tim GoalBall Indonesia yang berlaga di Asean Para Games 2011 di
Surakarta yang belum berpengalaman karena minimnya lawan atau sarana untuk berlatih
menguji kepiawaian mereka dalam bermain Goalball.
GoalBall jika
dikembangkan secara kreatif bias jadi olahraga alternative untuk terapi kepekaan
dan ketangkasan ketika dalam keadaan gelap gulita. Hanya mengandalkan pendengaran,
dan tentu dengan tritmen-tritmen tertentu secara psikologis, Goalball bias menjadi alternative hiburan
yang menyenangkan. Meskipun dalam hal ini tunanetra akan menjadi ahlinya, namun
bukan hal sepele ketika orang biasa dapat melakukannya untuk mengasah empati dan
mengasah ketangkasan dalam keadaan yang sangat minimal.
Lapangan Goal Ball harus disesusaikan dengan
kebutuhan tunanetra atau manusia dengan mata tertutup. Seperti kehalusan dan kerataan
lantai agar tidak membuat cedera dan memudahkan navigasi. Batas-batas atau garis-garis
di lapangan pun harus di buat dengan plester yang di bawahnya ada senarnya untuk
memudahkan para pemain berorientasi. Karena orang yang buta sejak lahir hanya akan
bias memahami dengan penandaan yang tepatdansistematis, berbedadengan low
vision ataupun orang awas yang mungkin hanya dengan garis biasa dapat memahami dengan
benar. Setting dan peralatan pun harus merunut dengan aturan yang sudah di
tetapkan oleh IBSA.
Lapangan GoalBall
memiliki panjang sekitar 18 meter dan lebar 9 meter, dengan gawang selebar
9 meter di ujung lapangan. Pemain GoalBall
terdiri dari tiga orang sekaligus sebagai penyerang maupun penjaga gawang. Bola
di lempar kegawang musuh dengan tangan dan kecepatan sekuat-kuatnya untuk menembus
pertahanan lawan. Agar memudahkan navigasi bola maka lonceng di dalam bola akan
membantu para pemain untuk mengetahui keberadaan bola tersebut.
Satu team dianggotai tiga orang pemain, dengan blindpool yang sudah digelapkan. Mereka bermain
di sebuah arena GoalBall dengan luas
18 X 9 meter, dan gawang sepanjang 9 meter di kedua sisinya.
Tinggi gawang, mencapai 130 sentimeter. Saat menyerang,
tim itu tidak boleh melebihi batas pelemparan bola yakni 9 meter.
Sementara saatdiserang, ketiga anggota tim tersebut mesti
menghadang bola, dan tidak diperkenankan maju sampai 3 meter. Bola yang
digunakan, lanjutnya, merupakan bola karet kemps sebesar bola basket, yang
telah diisi lonceng.
IV.
Metode
Pembelajaran
1.
Ceramah,
2.
Tanya jawab
3.
Demonstrasi
V.
Karakter
Siswa yang Diharapkan
1.
Disiplin
2.
Tanggung Jawab
3.
Teliti
VI.
Langkah-langkah
Pembelajaran
A.
Kegiatan
Awal (10 menit)
Apersepsi
1.
Guru membuka pelajaran dengan salam dan membariskan siswa
dengan rapih.
2.
Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3.
Guru menjelaskan materi pembelajaran yang akan disampaikan
hari ini.
4.
Siswa melakukan pemanasan
B.
Kegiatan
Inti (40 menit)
Kegiatan Inti
1.
Eksplorasi
a. Guru menggali pengetahuan
siswa mengenai aktivitas olahraga permainan dengan menggunakan
bola besar (Goalball) sesuai dengan prinsip-prinsip
latihan yang benar
b. Guru menginstruksikan siswa
untuk melakukan olahraga permainan bola besar (Goalball) sesuai dengan prinsip-prinsip latihan
yang benar.
c. Guru memandu siswa melakukan
olahraga
permainan bola besar (Goalball) sesuai
dengan prinsip-prinsip latihan yang benar.
2.
Elaborasi
a. Guru menginstruksikan siswa
untuk mendemontrasikan olahraga permainan bola besar (Goalball).
b. Guru
menginstruksikan siswa untuk dapat mengikuti setiap perintah yang diberikan dengan
benar
3.
Konfirmasi
a. Guru memberikan penjelasan
materi yang belum dimengerti siswa.
b. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya.
C.
Kegiatan
Akhir (10 menit)
1.
Penutup
a. Guru bersama dengan siswa
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Guru merefleksi dan menanyakan kesan siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan
VII.
Alat
dan Sumber Belajar
A. Alat
Peluit, Bola Goalball,
Gawang
B. Sumber
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/22/103531498/Goal-Ball-Cabang-Olahraga-Baru-Bagi-Tunanetra
Silahkan berikan tanggapan untuk "RPP SLB Tunanetra"
Post a Comment